0
comments
Pada masa kekuasaan Dalem Waturenggong di Gelgel, tepatnya ketika beliau mengadakan upacara atau karya "Nangluk Merana" di Pura Besakih. Tanpa diduga dan ditanya datanglah seorang Brahmana (walaka) dari Keling mencari saudaranya di Bali, yang bernama Dalem Waturenggong. Tentu saja Sang Brahmana tersebut dianggap gila oleh para pengayah (pelayan) sehingga dengan segera diusir.
Karena bersikeras ingin bertemu dengan saudaranya, maka dengan paksa para pengayah karya mengusirnya. Sehingga Brahmana itu bersungut-sungut sambil mengutuk agar rakyat Bali di serang gering (penyakit). Keadaannya benar demikian sehingga karya tak bisa dilaksanakan karena pengayah sakit, dan tanam-tanaman tidak berhasil (gagal panen).
Atas petunjuk Sunya atau Ida Sang Hyang Widhi wasa dititahkan oleh dalem untuk mencari Brahmana Keling tersebut di Bandana Negara untuk dibawa menghadap dalem yang sedang berada di Pura Besakih. Dalam pada waktu itu, dalem memohon belas kasihan sang Brahmana Keling agar kesempurnaan pulau Bali dapat dikembalikan seperti sediakala. Dalem menerima sang Brahmana Keling sebagai saudara dan diberi gelar Dalem Sidhakarya. Brahmana Keling meminta saksi pituhu yang membenarkan segala yang diucapkan.
Ayam ini putih harus dijawab putih dan benar-benarlah ayam itu menjadi putih. Pohon kelapa ini berbuah dan benar-benar pohon kelapa yang tadinya tidak berbuah menjadi berbuah. Setelah karya bisa dilaksanakan atau Sidha Karya maka Dalem Waturenggong menepati janjinya dengan memberi gelar pada Sang Brahmana Keling yaitu "Dalem Sidhakarya". Atas ketulusan sang Prabu waturenggong itu, dalem Sidhakarya mengaku sebagai Dewa segala merana (tikus, walang sangit dan lain-lainnya). Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka semenjak itu, Dalem Watu Renggong memerintahkan kepada seluruh rakyat di Bali apabila melaksanakan karya/yadnya, agar memohon jatu karya ke pura Dalem Sidhakarya yang berupa Catur Wija dan Panca Taru serta dinasehatkan pula agar rakyat jangan mematikan hama/merana dan demi sempurnanya pelaksanaan karya/yajna wajib mementaskan wali topeng Sidhakarya.
0 comments for Topeng Dalem Sidakarya